Header Ads

RAPAT KERJA MWC NU BOJONGSOANG

 




RAPAT
KERJA MMWC NU BOJONGSOANG TAHUN 2021

A.    PENDAHULUAN


Indonesia sebagai negara berkembang yang pada dasawarsa sekarang ini berada pada posisi yang belum stabil (establish) dan tidak menentu. Hal tersebut lebih disebabkan oleh pergolakan politik yang terus menerus sehingga belum bisa memberikan kepastian bagi semua aspek kehidupan dimasyarakat. Keadaan tersebut sering disebut krisis multi dimensional. Keadaan yang sangat memprihatinkan tersebut Indonsia akan sangat mengkhawatirkan dan bisa disebut belum siap memasuki era globalisasi yang tidak bisa ditawar lagi, dan yang paling dekat adalah APEC dan NAFTA 2025 yang sifatnya sudah mendunia. dimana pada tataran sudah tidak ada sekat-sekat aktifitas kecuali cirri bangsa dengan segala kepampuan dan prestasinya.

Memperhatikan keadaan tersebut diatas baik situasi Indonesia maupun situasi global maka timbul pertanyaan dimanakah posisi dan fungsi Nahdlatul Ulama (NU) pada tataran bangsa dan negara, sehingga dapat memberikan investasi yang signifikan bagi stabilisasi dan kemajuan bangsa dan negara, khususnya Bojongsoang ; Pertama NU harus mampu memimimalisir krisis multi dimensi diatas baik melalui karya maupun suri tauladan (uswah) ; Kedua NU harus mampu ikut memacu prestasi bangsa dan negara dalam memasuki era globalisasi diatas. 

Dengan demikian tidak ada lagi jawaban yang tepat untuk ikut membangun bangsa diatas adalah memacu prestasi jam’iyyah, prestasi SDM pengurus dan prestasi SDM warga jam’iyyah dengan segala pemberdayaannya. Untuk itu mutlak adanya perumusan program jam’iyyah yang jelas, terarah dan terpadu serta partisipasi semua komponen jam’iyyah baik pengurus maupun warga jam’iyyah dalam mensukseskannya, tanpa itu “nonsen” dan mustahil menurut “adat”.

B.     TUJUAN PROGRAM 

  1. Memberikan gambaran umum mengenai peta pengembangan jam’iyyah dalam kurun waktu 1 (tahun) kedepan.
  2. Memberikan pedoman strategis kepada jajaran pengurus pada semua tingkatan di Bojongsoang dalam menjalankan kegiatan taktis.
  3. Mengatur pelaksanakan kerja bagi pengembangan roda jamiyyah agar berjalan dengan teratur, terarah, terpadu dan dinamis. 

C.    ISSUE STRATEGIS

  1. PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN ORGANISASI
  2. PENGEMBANGAN PEMIKIRAN KRITIS KEAGAMAAN
  3. MEMPERKUAT SUMBERDAYA EKONOMI UMAT 

1.    PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN ORGANISASI

Tujuan program ini adalah : Agar organisasi NU dan perangkatnya dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan program-program yang direncanakan sesuai dengan peran dan fungsinya sehingga menghasilkan kierja yang bermutu, efektif, efesien dan terbentuknya synergy program yang dilaksanakan semua organisasi dan lembaga perangkat NU. Untuk mencapai tujuan tersebut Insya Allah dilakukan 6 program, yaitu :

  1. Membangun dan mengembangkan system dan pola rekruitmen kader dan pengurus NU yang terjadinya peningkatan kemampuan, kematangan sikap,keluasan  pandangan, kesiapan bekerja sama dan kerelaan bekerja disemua tingkatan kepengurusan dan lembaga. Beberapa kegiatan yang perlu diperhatikan adalah penyusunan konsep pendidikan kader di lingkungan NU, penyusunan buku panduan pendidikan kader, melaksanakan pendidikan kader NU disemua tingkatan organisasi.
  2. Membangun dan mengembangkan system kerja organisasi yang berorientasi pada nilai-nilai dan sikap; konsisten dan tegar memegang prinsip,adil dan manusiawi dalam bertindak, berorientasi kepada kerakyatan, demokratis dalam mengambil keputusan, ilmiah dalam pemecahan masalah, keterbukaan manajemen, realistis dan sistematis dalam perencanaan dan bersemangat kolegial.
  3. Mengoptimalkan tindakan konsolidasi dan koordinasi dengan badan otonom, lembaga maupun lajnah dengan dukungan system komunikasi yang terbuka dan cepat seperti komunikasi elektro.
  4. Menyusun pembagian fungsi secara jelas antar badan otonom,antar lembaga dan antar semua perangkat NU
  5. Mengoptimalkan komunikasi pendamping dan pengembangan organisasi NU terutama luar Jawa, baik tingkat wilayah cabang maupun ranting.

Alternatif kegiatan yang perlu dilakukan adalah :

  1. Melakukan pelatihan kader kepemimpinan  bagi pengurus.
  2. Melakukan pelatihan kader kepemimpinan warga Nahdliyin secara umum dengan materi kepemimpinan dan materi umum lainnya.
  3. Melakukan komunikasi dan koordinasi antara pengurus dengan badan otonom, lajnah, lembaga secara berkala.
  4. Menyusun rumusan pembagian tugas dan wewenang secara jelas dan disosialisasikan kepada seluruh jajaran pengurus, badan otonom, lajnah dan lembaga, supaya timbul kesamaan persepsi.
  5. Melakukan pendataan anggota secara individual dan dimasukkan kedalam database anggota dan diteruskan dengan  KartaNU.
  6. Merintis pembangunan kantor (secretariat) NU secara khusus milik NU.

 

2.      PENGEMBANGAN PEMIKIRAN KRITIS KEAGAMAAN

Tujuan program ini adalah : Meningkatkan pemikiran untuk reaktualisasi dan reinterpretasi ajaran agama dikalangan warga Nahdliyin dalam mengelola dan menjawab dinamika kehidupan. Ada 5 mata program, yaitu :

  1. Melakukan, mendorong dan mempasilitasi berlangsungnya forum-forum diskusi keagamaan yang bersikap pemikiran konsepsional dan filosofis di lingkungan Nahdliyin
  2. Melakukan, mendorong dan memfasilitasi berlangsungnya forum kajian keagamaan yang bersifat praktis, seperti pemecahan masalah, perumusan operasional (kaifiyah) ajaran agama dalam maslahatul ‘aamah (contoh cara mencegah korupsi).
  3. Melakukan berbagai seminar dan diskusi-diskusi keagamaan yang kritis baik secara nasional maupun internasioanal dengan topik bahasan yang actual bagi pemahaman kajian.
  4. Membukukan dan menyebarkan proses hasil pemikiran keagamaan yang kritis dan inteprestatif dari kalangan Nahdliyin dan dari hasil seminar dan kajian.

Alternatif kegiatan yang perlu dilakukan :

  1. Melakukan Forum Dikkusi berkala praktis yang membahas mengenai solusi atau pemecahan masalah (rumusan kaifiyat) yang terjadi di masyarakat atau pemerintahan.
  2. Melakukan Bahtsul Masail Diniyah di tingkat Cabang dengan materi Tematis (Maudlu’iyah) maupun Kasuistik (Waqi’iyah) dengan terlebih dahulu pengajuan masalah baik dari cabang maupun struktur di bawahnya. Yang.
  3. Membentuk forum-forum diskusi berkala di tingkat MWC atau Ranting dengan materi dan pemabahasan yang sesuai dengan daerah masing-masing atau sama dengan cabang.
  4. Menyelenggarakan silaturrahmi warga NU Bojongsoang baik melalui kegiatan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) maupun Hari Lahir NU (HARLAH).
  5. Menyelenggarakan seminar-seminar tentang masalah actual yang diikuti oleh warga masyarakat secara umum.
  6. Membukukan hasil-hasil diskusi dan menyebar-luaskannya kepada masyarakat atau instansi yang terkait.
  7. Melakukan pengkajian kitab dialogis (bahtsul kutub) secara berkala dengan kitab tertentu baik tingkat cabang maupun struktur di bawahnya. 

3.  PEMBERDAYAAN SUMBERDAYA SOSIAL EKONOMI

Tujuan pogram ini adalah : Berlangsungnya distribusi ekonomi secara adil dan merata, dan meningkatnya  kesejahteraan umat.

Mata Program ini meliputi :

  1. Menciptakan jaringan pemasaran produksi pertanian, kerajinan, industri kecil dari pedesaan dalam satu kabupaten untuk selanjutnya dalam satu propinsi.
  2. Mengembangkan kelompok-kelompok usaha di pedesaan yang dapat mengakses sumber-sumber modal yang tersedia.
  3. Memfasilitasi pemanfaatan fasilitas-fasilitas ekonomi yang tersedia bagi petani pengrajin dan usaha kecil.
  4. Mendorong tumbuh dan berkembangnya koperasi-koperasi yang benar-benar berazaskan demokrasi dan keadilan.
  5. Mendorong warga NU memanfaatkan, mengelola dan mengontrol program-program pemerintah tentang pemberdayaan ekonomi umat.

Alternatif kegiatan yang perlu dilakukan adalah :

  1. Melakukan invertarisasi potensi ekonomi dan produksi yang dihasilkan oleh warga MWCNU kec. Bojongsoang.
  2. Mencari solusi atau jalan keluar mengenai pemasaran hasil produksi
  3. Mempelajari dan mengkritisi kebijakan Pemerintah mengenai pemberdayaan ekonomi masyarakat.
  4. Menyampaikan informasi mengenai program-program Pemerintah yang berhubungan dengan pemberdayaan ekonomi umat serta mendorong pemanfatannya. 

D.    STRATEGI PELAKSANAAN

Dalam melaksanakan seluruh program organisasi, baik di tingkat pusat maupun daerah, perlu disusun strategi pelaksanaanya untuk mencaoai tingkat efektivitas danefisiensi kegiatan dengan cara :

  1. Membuat rumusan tugas dan fungsi yang jelas masing-masing lembaga maupun perangkat organisasi NU, yang bias membedakan antar fungsi dan menunjukan saling melengkapi dalam melaksankan program organisasi.
  2. Merumuskan pola hubungan antar perangkat organisasi dan antar level yang dalam memperlancar komunikasi dan informasi secara transparan serta dapat menunjukan keseimbangan antara hak dan kewajiban secara adil dalam hubungan tersebut.
  3. Merancang kegiatan “percontohan” dengan catatan bahwa replikasinya memperhatikan kreatifitas dan sedapat mungkin secara alami. Namun pada beberapa hal yang memungkinkan, dapat dilakukan penyebaran terencana.
  4. Menciptakan system monitoring  dan evaluasi secara dinamis dan partisipatip.

Diberdayakan oleh Blogger.